Selasa, 14 Agustus 2012


Jakarta - Telkom berencana meluncurkan satelit baru lagi untuk menggantikan satelit Telkom-3 yang gagal mencapai orbit. Namun pembuatan satelit baru ini membutuhkan waktu penyelesaian sekitar dua tahun.

"Untuk satelit baru tentu dibutuhkan. Namun kami belum memutuskan dibuat dan diluncurkan di mana. Sebab manajemen masih melakukan evaluasi terkait kegagalan orbit satelit Telkom-3 di Rusia," ujar Slamet Riyadi, Head of Corporate Communications and Affair Telkom, di Jakarta.

Seperti diketahui, Satelit Telkom-3 yang diluncurkan di Kazakhstan, Senin pekan lalu, dilaporkan tidak mencapai orbit. Satelit yang sempat dilaporkan hilang ini ditemukan masih berada di ketinggian 5 ribu kilometer.

Satelit dengan investasi hampir Rp 2 triliun ini kemungkinan besar tak dapat digunakan kembali setelah gagal mencapai titik orbit 118 derajat di ketinggian 36 ribu kilometer.

Klaim Asuransi

Untungnya, Telkom telah mengasuransikan satelit ini kepada PT Asuransi Jasindo senilai USD 185,3 juta yang mencakup perlindungan biaya penggantian satelit dan biaya persiapan serta peluncurannya.

"Nilai asuransinya memang sekitar USD 185 juta. Namun jika bicara total investasinya memang USD 200 juta karena sudah termasuk cost stasiun control dan instalasi darat," papar Slamet.

Dijelaskannya, langkah yang dilakukan Telkom saat ini adalah meminta surat resmi perihal hilangnya satelit tersebut dari ISS-Reshetnev Rusia. "Kami akan minta itu karena menyangkut term of payment nantinya dari Jasindo," tegasnya.

Jasindo sendiri telah menyatakan siap memberikan ganti rugi bagi Telkom atas hilangnya satelit Telkom-3. Saat ini BUMN di jasa asuransi tersebut tengah menunggu kepastian tentang nasib satelit itu secara resmi.

Pernyataan dari Rusia ini penting sebagai prosedur untuk klaim asuransi. Jasindo dalam menanggung kerugian ini menggandeng perusahaan asuransi lain dan share dari BUMN ini tidak begitu besar.

Berdasarkan catatan, Jasindo telah terbiasa menyelesaikan klaim besar untuk masalah satelit. Misalnya, klaim Apogee Kick Motor Satelit Palapa B2 sebesar USD 75 juta, BDC Failure Satelit Palapa C2 senilai USD 31,2 juta, Battery Charging Failure Satelit Palapa C2 sebesar USD 36,5 juta, dan Loss of DB Satelit Garuda milik Aces International hingga senilai USD 101,5 juta.

Dalam bisnis satelit terdapat tiga komponen besar, yakni satelit itu sendiri, peluncuran, serta asuransi. Harga asuransi tergantung pada rate dikali harga satelit ditambah peluncuran. Harga rate ini berfluktuasi tergantung kondisi pasar asuransi. Biasanya digunakan harga terakhir yakni satu tahun sebelum peluncuran.

Nilai rate asuransi ini menunjukkan kepercayaan terhadap produk tersebut. Hal lain yang disorot dari total investasi USD 200 juta itu adalah masalah sisa dana sekitar USD 14,7 juta dari investasi yang dialokasikan untuk cost stasiun control dan instalasi darat.

Amerika Serikat - Generasi keenam iPhone kabarnya tak lama lagi segera diluncurkan. Kabar itu pun makin terdengar santer saat Apple diprediksi akan mulai membuka pemesanan ponsel tersebut September 2012 nanti.

Kabar itu datang dari situs iMore yang mengaku mendapatkan informasi dari dua sumber terpecaya. Seperti dikutip detikINET dari latimes, Selasa (14/8/2012).

Pemesanan generasi terbaru iPhone itu konon akan dibuka mulai 12 Sepetember 2012, sedangkan pemasarannya sendiri akan dimulai pada 21 September. Itu hanya untuk kawasan Amerika Serikat, Apple dikabarkan baru akan memasarkan secara global pada awal Oktober 2012.

Pada bulan September nanti Apple digosipkan juga tak hanya memperkenalkan iPhone terbaru, namun juga iPad mini yang selama ini menjadi perbincangan hangat. Bocoran mengenai perangkat ini pun sudah banyak beredar di dunia maya.

Bocoran mengenai peluncuran iPhone 5 memang sudah beberapa kali terungkap. Sebelumnya operator selular AT&T juga menyebutkan bahwa generasi terbaru iPhone akan meluncur di minggu keempat September 2012. Mungkinkah?

Pati - Pengguna internet di Indonesia patut diperhitungkan. Angkanya yang mencapai 55 juta orang dengan tingkat penetrasi sebesar 22,39 persen menjadikan Indonesia berada di urutan ke delapan pengguna internet global. dan posisi ke empat di Asia.

Hal ini, dinilai Pengelola Nama Domain Indonesia (Pandi) sebagai potensi untuk meningkatkan penggunaan domain .id. Disayangkan, angka pengguna domain .id meski diklaim terus tumbuh, namun belum menampakkan gigi.

Dengan domain negara tetangga Singapura (.sg) dan Malaysia (.my) saja, .id yang merupakan identitas Indonesia masih kalah banyak jumlahnya. Domain .sg 141.684, .my 200.549 sementara .id 87.374.

"Melihat potensi ini, Pandi yang kini menjadi shared registry system (SRS), merangkul 12 perusahaan yang mau menjadi registrar memasarkan domain .id. Dengan para regisrar ini membantu kami, diharapkan dalam satu tahun lagi setidaknya .id jadi domain terbesar di Asia Tenggara," kata Ketua Pandi Sigit Widodo, di Jakarta.

Dua belas perusahaan ini punya bermacam strategi pemasaran untuk menarik minat pengguna .id. Antara lain menjual domain .id dengan paket desain web atau paket internet. Ada juga yang mendekati Usaha Kecil Menengah dan menawarkan diskon khusus serta membundlingnya dengan web yang sudah jadi.

"Strategi pemasaran seperti ini memang kami perbolehkan. Ini adalah inisiatif mereka (registrar). Kalau dulu kan Pandi jualan sendiri, sekarang dengan adanya 12 registrar ini jadi lebih variatif. Konsumen jadi punya pilihan," papar Sigit.

Pertumbuhan domain .id setiap tahunnya meningkat sekitar 30 ribu. Pandi menargetkan, dalam tiga tahun ke depan jumlahnya bisa mencapai satu juta lebih domain.

Dalam waktu dekat, Pandi juga akan merilis dua domain .id terbaru yakni biz.id dan my.id. Mulai 1 Oktober 2012, pendaftaran untuk dua domain ini dibuka untuk umum.

Domain biz.id ditujukan bagi perusahaan skala mikro kecil dan menengah, sedangkan my.id ditujukan untuk pengguna personal. Persayaratannya cukup mudah, yakni hanya diperlukan KTP dan NPWP untuk biz.id atau salinan KTP bagi peminat domain my.id.

Pati - Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) melakukan pengecekan jaringan pada tanggal 6 Agustus hingga 9 Agustus 2012 lalu. Hal ini dilakukan untuk mengetahui kesiapan operator telekomunikasi dalam menyambut mudik dan lebaran.

Tim test drive sendiri terdiri dari rombongan konvoi Badan Regulasi Telekomunikasi Indonesia (BRTI), Kominfo dan sejumlah operator seluler seperti Telkom, Telkomsel, Indosat, XL Axiata, Huchitson CP Telecommunication, Axis Telecom, PT Smart Fren, PT Smart Telecom, PT Sampoerna Telecom Indonesia, dan PT Bakrie Telecom.

Ada beberapa paramater yang dilakukan seperti success call, call success time dan connection time, Endpoint Service Availability Performance--baik on net maupun off net, dropped call dan blocked call-nya.

"Yang tidak kalah pentingnya adalah kinerja layanan pesan singkat (secara statik), dimana sesuai ketentuan maximum 3 menit delivery-nya dan juga untuk diketahui average speed-nya," terang Kepala Pusat Informasi dan Humas Kementerian Kominfo Gatot S Dewa Broto, melalui keterangan yang detikINET terima, Selasa (14/8/2012).

Gatot juga menambahkan, metode yang digunakan terdiri dari Test Call dan Drive test. Rute pengujian dilakukan mulai dari Jakarta-Cirebon- Tegal- Semarang. Jakarta-Bandung-Nagrek-Tasik. Jakarta-Merak-Bandar Lampung; dan Semarang-Solo-Madiun-Surabaya.

"Pengecekan juga dilakukan terhadap lintasan tertentu yang diperkirakan menjadi area kemacetan saat arus mudik dan arus balik di Merak, Cikampek, Cirebon, Brebes, Lingkar Nagreg, Sumpiuh, Fly Over Kalibanteng, Lingkar Ambarawa hingga Porong Sidoardjo," tambah Gatot.

Berikut hasil pengecekannya:

Untuk posisi Drive Test
- Jakarta-Semarang:

  • Block Call 1,93%
  • Drop Call 1,17%
  • Successful Call 96,90%
- Semarang-Surabaya:
  • Block Call 0,74%
  • Drop Call 0,44%
  • Successful Call 98,82%
*) Sesuai Regulasi, batas DropCall adalah 90%.

Untuk posisi Static Test
- Jakarta-Tasikmalaya:
  • Block Call 0,30%
  • Drop Call 0,00%
  • Successful Call 99,70%
- Semarang-Surabaya:
  • Block Call 1,46%
  • Drop Call 0,06%
  • Successful Call 98,48%

*)Sesuai Regulasi, batas DropCall adalah 90% .

SMS On-net dan Off-net
Hampir semua operator, pengiriman setiap SMS yang telah berlangsung kurang dari 3 menit mencapai 100%.

*) Sesuai Regulasi, pengiriman SMS kurang dari 3 menit harus lebih besar 75%.

Dari keseluruhan pelaksanaan pengecekan tersebut, dapat di simpulkan, bahwa semua infrastruktur jaringan telekomunikasi pada jalur mudik di Pulau Jawa dan Sumatera sepenuhnya siap untuk melayani pengguna yang melakukan perjalanan mudik.

"Namun sesuai UU Telekomunikasi dan PP Penyelenggara Telekomunikasi, BRTI tetap meminta para operator telekomunikasi untuk memberikan pelayanan sebaik-baiknya bagi kenyamanan para pengguna layanan telekomunikasi," tandas Gatot.


Pati - Mengapa virus komputer tak ada habisnya?

Jawaban : [Vaksincom]

Pertanyaan Anda cukup sulit dijawab. Ibaratnya kami harus menjawab, mengapa penjahat/koruptor di Indonesia tidak ada habisnya. Ibarat kata pepatah ada gula ada semut kira-kira hal itu bisa menganalogikan mengapa virus komputer tidak ada habisnya.

Pada dasarnya, virus itu adalah program, sama seperti program game Angry Bird, program pengolah kata MS Word virus terdiri dari kode-kode pemorgraman. Program itu ibarat pistol, di tangan polisi ia akan digunakan untuk menjaga keamanan.

Tapi di tangan orang yang tidak bertanggung jawab ia akan digunakan untuk merampok Indomaret, mencuri motor atau sekadar dipamerkan untuk menakut-nakuti pengendara motor yang baru menyerempet mobilnya

Sedikit keluar dari topik, menurut pengamatan Vaksincom, virus di Indonesia pada masa kejayaan virus lokal 'rontokbro' dan kawan-kawan kebanyakan merupakan ciptaan anak muda yang baru belajar programming.

Belajar coding merupakan hal yang membosankan karena terdiri dari syntax-syntax yang kalau dibaca pacar Anda ditanggung dia akan ngantuk atau malah bosan dan ketiduran karena tidak mengerti.

Tetapi kalau dibuat sebagai virus, hal ini menjadi pembelajaran yang menarik dan para newbie (pemula) di dunia coding akan mendapatkan gambaran yang menarik bagaimana coding bekerja. Sebenarnya kalau hal ini dilakukan untuk kegiatan internal dan pada komputer sendiri saja harusnya tidak masalah.

Tetapi namanya juga anak muda, 'kalau bisa keren kenapa tidak beken? .. wong putus pacar saja dia buat virus :p.' Maka terjadilah penyebaran virus yang cukup marak waktu itu.

Dan konyolnya, hal itu menimbulkan persaingan kedaerahan, jadi kalau anak Bandung bisa buat virus Rontokbro, masa anak Ambon tidak bisa buat virus, maka keluarlah virus Ambon Manise, disusul daerah Manado, Jogja, Medan, Surabaya dan seterusnya. Hal inilah yang menyebabkan secara tidak langsung maraknya virus lokal pada saat itu.

Tetapi kalau meihat situasi hari ini, sebenarnya terjadi pergeseran motivasi. Kalau awal tahun 1990-2000-an pembuat virus motivasinya kebanyakan aktualisasi diri dan iseng-iseng jadi bencana. Maka sekarang pembuat virus sudah terorganisir dan memiliki motivasi mendapatkan keuntungan finansial.

Ambil contoh Roguew Antivirus (antivirus palsu) yang menipu korbannya bahwa komputernya terinfeksi virus yang sangat berbahaya, padahal hal tersebut tidak beanr. Tujuannya adalah supaya korbannya takut dan membeli antivirus palsu yang ditawarkan.

Rogue antivirus sampai hari ini masih eksis dan selalu bisa mengelaurkan varian dan trik baru setiap kali varian lama di deteksi oleh antivirus karena ditopang oleh tim yang terorganisir dengan dukungan keuangan yang kuat dengan dukungan keuangan yang kuat.

Pati - Dell adalah salah satu vendor teknologi populer saat ini. Pendirinya, Michael Dell, menjadi salah satu orang terkaya di dunia. Kekayaannya diestimasi senilai USD 15,9 miliar.

Dengan uang berlimpah, mudah saja bagi Michael Dell untuk membeli barang-barang kesukaannya. Dan ia memang dikenal bergaya hidup mewah yang tampak dari koleksi hartanya.

Berikut sebagian harta kekayaan yang dimiliki Michael Dell, dikutip detikINET dari Born Rich, Selasa (14/8/2012).



My Art

Diberdayakan oleh Blogger.

FOLLOW US

TKJ Next Generation © 2013 Supported by Bayzster Templates and Bayzster Art